Prof Made menuturkan di dalam kedelai terkandung 40 persen protein yang terdiri dari asam lemak esensial dengan daya cerna yang sangat baik, 15 persen oligosakarida dan monosakarida, 15 persen serat, 20 persen lemak yang sebagian besar terdiri dari asam lemak tak jenuh dan 10 persen adalah bahan lainnya.
"Selain itu senyawa fitokimia pada kedelai memiliki aktiviats biologis, salah satunya adalah isoflavon yang tetap stabil pada suhu panas sehingga tidak berubah struktur oleh suhu masak dan fermentasi," ujarnya. Kandungan isoflavon di dalam produk kedelai berbeda-beda, seperti di dalam tahu mengandung isoflavon sebanyak 30 mg/100 gram, di dalam tempe mengandung isoflavon sebanyak 50 mg/100 gram sedangkan di dalam susu kedelai mengandung isoflavon sebanyak 10 mg/100 gram.
Di Asia konsumsinya bervariasi antara 30-200 mg/hari dan paling tinggi dikonsumsi oleh masyarakat Jepang yaitu 200 mg/hari, sedangkan anjuran asupannya sebesar 50-90 mg/hari. Tapi tidak ada efek yang timbul jika dikonsumsi berlebih misalnya lebih dari 200 mg/ hari. "Konsumsi kedelai yang tinggi di Jepang membuat angka penyakit di sana lebih rendah dibandingkan dengan Amerika, dan apapun jenis olahan dari kedelai ini tetap bisa membantu," tutur Prof Made.
Manfaat lain dari kedelai bagi tubuh manusia juga bermacam-macam yaitu:
- FDA Amerika Serikat menuturkan bahwa setiap konsumsi 25 gram kedelai bisa mengurangi risiko penyakit jantung.
- Isoflavon yang terkandung di dalam kedelai bisa berguna untuk terapi hormonal karena isoflavon memiliki struktur yang mirip dengan hormon seks estrogen.
- Konsumsi kedelai secara rutin bisa mengurangi kadar kolesterol total sebesar 9,3 persen.
- Kandungan kalsium, protein dan isoflavon yang terkandung di dalam kedelai berkontribusi terhadap kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis dengan meningkatkan kerapatan massa tulang sebesar 5 persen.
- Studi di Amerika dan Jepang mendapatkan konsumsi 45 gram tepung kedelai bisa mengurangi gejala menopause seperti hot flashes sebesar 40 persen.
- Kedelai mengandung indeks glikemik (GI) yang rendah sehingga bisa menjaga nilai kadar gula darah tetap stabil serta mempertahankan rasa lapar lebih lama.
- Konsumsi kedelai secara rutin bisa membantu mengurangi risiko kanker payudara dan kanker prostat.
"Kedelai merupakan makanan sehat kalau dikonsumsi secara rutin karena kedelai adalah pangan fungsional, selain itu pangan fungsional umumnya asupannya tidak dibatasi," ujar Prof Made.
Jadi jika ingin memiliki tubuh yang sehat dan mengurangi risiko beberapa penyakit, tak ada salahnya untuk mengonsumsi kedelai secara rutin baik dalam bentuk tahu, tempe, susu atau produk kedelai lainnya
Sumber : Kedelai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar