Minggu, 13 November 2011

Coklat dan Permen Bisa Menyebabkan Kegemukan?


Coklat dan permen bisa bikin gemuk? belum tentu. Malah mereka yang hobi mengasup si manis itu punya lingkar pinggang lebih kecil. Tapi dengan catatan jumlah makanan manis yang diasup dalam porsi kecil. Berdasarkan hasil studi baru-baru ini, diketahui seseorang yang mengkonsumsi coklat dan permen cenderung memiliki pinggang yang lebih kecil dan indeks masa tubuh (BMI) yang rendah. Bukan hanya itu, mereka yang sering mengasup "si manis" itu juga risikonya terkena hipertensi 14 persen lebih rendah dan bisa mengurangi 15 persen resiko sindrom metabolik.

Carol O’Neil, peneliti dari Lousiana State University Agricultural Center mengungkapkan konsumsi permen dan coklat tidak ada pengaruhnya terhadap berat badan atau penyakit bila dikonsumsi dengan wajar. Dari penelitian yang dilakukannya rata-rata para partisipan studi hanya makan 1,3 ons permen per harinya. Dalam penelitiannya ia menganalisa data pola makan lebih dari 15.000 orang dewasa di Amerika yang mengikuti survei mengenai pola makan di tahun 1999-2004. Para responden itu ditanya makanan apa yang mereka asup dalam 24 jam terakhir. Sekitar 20 persen responden menjawab mereka tidak mengonsumsi makanan manis seperti permen atau cokelat sama sekali.

Kemudian para peneliti mengukur berat badan dan lingkar pinggang seluruh responden. Yang menarik, mereka yang mengasup makanan manis rata-rata  memiliki BMI lebih rendah dibanding yang tidak makan permen. "Hal yang perlu diingat adalah, permen sendiri tidak menambah berat badan. Yang membuat badan bertambah gemuk adalah asupan kalori yang berlebihan," kata Heather Mangieri, juru bicara untuk American Dietetic Association.

Kendati demikian, para ahli menilai metode penelitian ini dianggap kurang tepat karena bisa saja para responden lupa mengingat apa saja yang mereka makan dalam 24 jam terahir. "Para penggemar makanan manis dalam penelitian ini mungkin juga rutin berolahraga sehingga berat badannya lebih rendah," kata Katherine Tallmadge, ahli gizi dari American Dietetic Association. Akan tetapi untuk mereka yang tak ingin gemuk, ia menyarankan agar kita menjaga pola makan. Kelebihan kalori lebih dari 10 persen setiap hari bisa menyebabkan penumpukan lemak. Kelebihan kalori ini bisa didapat dari junk food, camilan tinggi kalori atau makanan manis.

Coklat juga memiliki manfaat bagi kesehatan, antara lain :
  1. Membuat rileks, makan coklat bisa membuat tubuh serta pikiran menjadi  lebih rileks dan tenang. Efek tenang ini ditimbulkan dari theobromine yang terdapat dalam coklat. Bahan aktif ini punya efek menstimulasi sel saraf, sehingga menimbulkan rasa rileks. Selain itu, daya theobromine di dalam tubuh juga akan merangsang produksi senyawa kimia yang lain yaitu serotin. Serotin ini yang kemudian membuat mood atau perasaan menjadi lebih baik. Sehingga, melakukan kegiatan apa pun terasa lebih bersemangat.
  2. Tingkatkan gairah, perasaan bersemangat yang muncul setelah makan coklat itulah yang terkadang membuat penganan berasa manis pahit ini di anggap sebagai makanan peningkat gairah  bercinta atau  afodisiak. Padahal, ketika seseorang merasa bergairah srtelah makan coklat, itu sebenarnya lebih karena ia merasa  tenang dan nyaman. Makanya aktivitas seksual pun dapat dilakukan dengan perasaan senang
  3. Sehatkan pembuluh darah, bahan aktif lain yang juga terdapat dalam coklat adalah polyphenol. Bahan ini berkhasiat sebagai antioksidan yang mampu melindungi pembuluh darah dari efek radikal bebas yang bisa mengakibatkan terjadinya arteroskleriosis atau penyumbatan pembuluh darah. 
So, bagi yang suka sama coklat, jangan takut gemuk karena makan coklat, yang harus lebih diperhatikan adalah pola makan yang tidak seimbang sehingga terjadi penumpukan lemak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar